Teroeskan membina TARBIJAH ISLAMIJAH ini sesoeai dengan peladjaran jangkoe berikan ____Syech Soelaiman Arrasoeli

Selasa, 24 November 2015

Kalam, Kalim, dan Kalimat



 [ Kalam, Kalim, dan Kalimat ]


Imam Ibnu Malik berkata :

 ~الْكَلاَمُ وَمَا يَتَألَّفُ مِنْهُ ~

كَلاَمُنَا لَفْظٌ مُفِيْدٌ كَاسْتَقِمْ # وَاسْمٌ وَفِعْلٌ ثُمَّ حَرْفٌ الْكَلِمْ
وَاحِدُهُ كَلِمَةٌ وَالْقَوْلُ عَمْ # وَكَلْمَةٌ بِهَا كَلاَمٌ قَدْ يُؤمْ

Terjemahan :

-        Kalam (menurut)kami (ulama Nahwu ) adalah lafaz yang memberikan faedah (pengertian). Seperti lafazh “Istaqim”. Isim, fiil, dan huruf adalah Kalim.

-        Mufrad (bentuk tunggal) Kalim adalah kalimat. Adapun “qaul” itu ‘am (umum). Dan dengan menyebut Kalimat, terkadang dimaksudkan adalah Kalam.

Penjelasan :
Dalam dua bait ini, Imam Ibnu Malik berbicara tentang tiga hal pokok yang menjadi dasar dari kajian ilmu Nahwu.
Pertama Kalam, kedua Kalim, dan ketiga Kalimat. Untuk lebih jelasnya, mari kita ikuti keterangan dibawah ini.

Pertama : Kalam ( (الكلام.

Secara bahasa, Kalam adalah nama bagi sebuah pembicaraan, baik ia memberikan pengertian ataupun tidak (.(اسم لما يتكلم به مفيدا كان أو غير مفيد
Sedangkan menurut ahli Nahwu, Kalam adalah suatu ungkapan dari lafaz yang memberikan pengertian yang tidak mengundang pertanyaan. Dalam bahasa Ibnu Malik di atas dibahasakan dengan : " لفظ مفيد lafaz yang memberikan faedah (pengertian)".

Sehubungan dengan itu, mereka (ahli Nahwu) juga menetapkan bahwa Kalam hanya tersusun dari dua bentuk. Pertama : isim dengan isim, seperti زيد قائم , dan kedua : isim dengan fiil, seperti, استقم.

Susunan kalimat زيد dan قائم atau kalimat استقم dengan failnya yang tersembunyi (mustatir) sudah bisa dianggap sebagai Kalam menurut ahli Nahwu. Alasannya dua aspek diatas sudah terpenuhi, yaitu lafaz dan memberikan pengertian yang tidak mengundang pertanyaan.

Kedua : Kalim( الكلم ) .

Kalim disisi ahli Nahwu adalah lafaz yang tersusun dari tiga kalimat atau lebih, baik susunan kalimat tersebut memberikan sebuah pengertian ataupun tidak. Contoh : .إن قام زيد susunan contoh ini, sudah bisa dinamakan dengan Kalim, karna ia telah tersusun dari tiga kalimat.

Namun harap diperhatikan lebih seksama, contoh tersebut belum bisa dinamakan dengan Kalam, karna belum memberikan pengertian untuh. Sebab jawaban dari syarat belum ada.

Jadi antara Kalim dan Kalam mempunyai keumuman dan kekhususan masing-masing. Segi umumnya, kalim bisa jadi memberikan pengertian utuh dan bisa jadi tidak. Dan kalam bisa jadi tersusun dari tiga kalimat atau lebih bahkan juga bisa tersusun dari dua kalimat saja. Segi khususnya, Kalim harus tersusun dari tiga kalimat atau lebih. Sedangkan kalam harus memberikan pengertian utuh (berfaedah).

Terkait dengan Kata “Kalim” sendiri, ulama mengatakan bahwa ia termasuk  ketegori Isim Jenis. Atau yang lebih tepatnya isim jenis jam’i. yaitu Isim yang menunjukkan kepada dua atau lebih. Dan yang menjadi pembeda ia dengan mufradnya adalah ta taknis ((مايدل على أكثر من اثنين ويفرق بينه وبين واحده بالتاء.

Semisal : kata “" كلم yang bentuk mufradnya adalah كلمة. Adapun “Ta” yang terdapat pada كلمة adalah ta pembeda ia (isim jenis jama”) dengan bentuk mufranya (tunggal).

Sejatinya, isim jenis terbagi pada dua pembagian. Pertama isim jenis jam’i, sebagaimana yang telah dijelaskan diatas. Kedua isim jenis ifradi, yaitu isim yang boleh menunjukkan  bilangan yang sedikit ataupun yang banyak
 (ما يصدق على الكثير والقليل واللفظ واحد).

Ketiga : Kalimat ( ( الكلمة .

Kalimat yang dimaksud disini tentu berbeda dengan kalimat dalam bahasa Indonesia. Kalimat dalam bahasa Indonesia adalah susunan dari beberapa kata. Sedangkan yang dimaksudkan disini, adalah sama dengan istilah “kata” dalam bahasa Indonesianya.

Dalam kalangan ahli Nahwu, pengertian Kalimat adalah lafaz yang digunakan untuk menunjukkan satu makna (.( اللفظ الموضوع لمعنى واحد Dengan bahasa lain, juga didefenisikan dengan “perkataan yang tunggal” (.(القول المفرد
Seperti : زيد.

Kalimat, terkadang juga menunjukkan makna yang lain. Maksunya bukan makna yang tunggal.  Dalam bahasa ilmu Balagah dinamakan dengan nama Majazi. Contoh simpelnya adalah perkataan seseorang : mari kita baca Tahlil. Makna dari kata tahlil yang terdapat dalam perkataan seseorang tersebut adalah lafaz laa ilaa haillallah (  .(لا إله إلاّ الله dan lafaz ini menurut ahli Nahwu adalah Kalam bukan kalimat.
Jadi, Penggunaan istilah “kalimat” ada dua. Pertama yang berbentuk hakikat, yaitu menunjukkan makn tunggal seperti Zaidun. Dan kedua yang berbentuk Majazi, yaitu ketika menunjukkan makna yang bukan tunggal, seperti kalamat Tahlil diatas.

2 komentar:

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Search

Definition List