Teroeskan membina TARBIJAH ISLAMIJAH ini sesoeai dengan peladjaran jangkoe berikan ____Syech Soelaiman Arrasoeli

Selasa, 01 Desember 2015

Fashahah Kalam


[ Fashahah Kalam ]

Hasil gambar untuk KITAB KUNING

وفى الكلام من تنافر الكلم  وضعف تأليف وتعقيد سلم
Terjemahan :

“Fashahah Kalam yaitu harus selamat dari kalimat-kalimat yang tanafur, lemah susunannya dan dari ta’qid”.


Penjelasan :

Pada pembahasan kali ini, kita akan membahas makna kedua dari fashahah, yaitu ketika ia menjadi sifat dari kalam.
Dalam bait diatas, imam Abdurrahman al-Akhdhari menjelaskan secara ringkas maksud atau syarat dari sebuah kalam yang fashahah.
Sebelum itu, hendak dipahami  bahwa maksud dari kata “Kalam” disini adalah yang bukan mufrad (kalimat). Jadi susunan kalimat yang belum memberikan pengertian (faedah) masuk dalam kata kalam disini. Namun, ada juga pendapat lain yang mengatakan bahwa yang dimaksud dengan kata “kalam” disini adalah susunan beberapa kalimat yang memberikan pengertian (faedah). Tapi pendapat ini adalah pendapat yang lemah.
Suatu Kalam baru bisa di katakana fashahah, jika telah memenuhi tiga syarat.

Pertama : susunan kalimat tidak Tanafur (خلوص الكلام من التنافر).
Tanafur adalah keadaan kalam yang sulit diucapkan, walapun kalimat yang tersusun dalam kalam tersebut merupakan kalimat yang fashahah (كون الكلمات ثقيلة على اللسان وإن كان كل منها فصيحا.
Dalam pembahasan Tanafur Kalam ini,  ada dua hal yang menyebabkan kalam tersebut sulit  untuk diucapkan.
1.    Karna berhimpunnya satu kalimat dengan kalimat yang lain. Seperti perkataan seorang : وقبر حرب بمكان قفر   وليس قرب قبر حرب قبر
Dalam perkataan ini terdapat sifat Tanafur, yaitu susunan kalimat : قرب قبر حرب قبر .
2.    Karna berhimpunnya satu huruf dengan huruf yang lain. Seperti  perkataan : كريم متى أمدحه أمدحه والورى   معي وإذا لمته لمته وحدي
Yang sulit diucapkan dalam satu bait yang panjang ini adalah kalam (perkataan) أمدحه. Karna dalam kalam ini tersusun dua huruf yang mempunyai makhraj (tempat keluar ) huruf yang berdekatan, yaitu huruf Ha (الحاء) dan Haa (الهاء).

Kedua : susunan kalimat tidak menyalahi kaedah umum dalam ilmu Nahwu (خلوص الكلام من ضعف التأليف).
Dhaif Taklif adalah susunan kalam yang menyalahi kaedah umum yang terdapat dalam ilmu Nahwu (كون تأليف الكلام على خلاف القانون  النحوي).
Seperti : ضرب غلامه زيدا. Kalam singkat ini tidak bisa dikatakan sebagai Kalam yang fashahah, karna susunan kalimatnya menyalahi kaedah umum yang terdapat dalam ilmu Nahwu. Yaitu menyebutkan isim dhamir, sebelum menyebutkan tempat kembali (المرجع ) dhamir tersebut. ini pendapat Jumhur ulama. Tapi, sebagian ulama lain, seperti : Abu Hasan, ath-Thawwal, Ibnu Jini dan Ibnu Malik membolehkan adanya susunan kalimat seperti itu.
Dan  harap di ketahui, ketika terjadi perbedaan pendapat antara ulama, maka yang diambil adalah pendapat Jumhur, bukan pendapat perindividu.

Ketiga : kalam memberikan makna yang jelas (خلوص الكلام من التعقيد).
Ta’qid adalah keadaan kalam yang tidak menunjukkan makna yang jelas (كون الكلام غير ظاهر الدلالة على المعنى المراد).
Sebab  ketidak jelasan makna dalam sebuah kalam ada dua :
1.    Pada lafaz, yaitu terdapat kerusakan dalam susunan kalam itu sendiri. Seperti mendahulukan kalimat yang semestinya ditakhirkan atau sebaliknya. Contoh : وما مثله فى الناس إلاّ مملكا  أبو أمه حي أبوه يقاربه .
Susunan yang bagus dari kalam ini adalah ليس مثله فى الناس أحد يقاربه إلاّ مملكا  أبو أمه أبوه.
2.    Pada makna. Yaitu adanya perpindahan makna dari yang makna yang asli kepada makna yang dimaksud.
Contoh  : وتسكب عيناي الدموع لتجمدا. Dalam kalam ini terdapat dua contoh dari pembahasan kinayah. Pertama : perkataan سكب الدموع  sebagai kinayah dari keadaan yang terjadi ketika berpisah dengan kekasih. Kinayah ini benar. Kedua : perkataan جمود العين sebagai kinayah dari keadaan waktu senang karna bertemu dengan kekasih. Kinayah ini salah, karna perpindahan makna   جمود dari makna beku kepada makna bakhil merupakan perpindahan yang salah.

Wassalam…

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Search

Definition List