Kesepian Seorang Penyair
Kesepian
Seorang Penyair
karya: Jasril Iskandar
Diriku ini adalah orang yang terpencil di semesta ini. Diruku
didera oleh kesenyapan dan kesunyian dalam keterpencilanku. Diriku ini hidup
sebatang kara, namun dalam kesendirianku ini diriku berfikir mengenai sebuah
bangsa yang sama sekali tak pernah ku kenal. Tempat itu sunggu menakjupkan.
Angin-angin itu sudah memenuhi setiap belahan pikiranku dengan
pemandangan pada hamparan tanah yang terbentang luas dan jauh. Diriku sendiri
pun tak pernah menyaksikannya sendiri denga kedua mataku.
Diriku ini adalah orang yang terpencil di masyarakat. Diriku tidak banyak memiliki kawan.
Diriku ini adalah orang yang terpencil di masyarakat. Diriku tidak banyak memiliki kawan.
Pada saat diriku ini bertemu dengan seseorang, diriku pun
berkata kepada diriku sendiri,''Sesungguhnya siapakah orang ini? serta dalam
hal apa diriku kenal dengan dirinya? diriku tidak tahu mengapa ia berada di
tempat ini. berbagai macam aturan apakah yang mampu mempertemukan diriku dengan
dirinya?"
Diriku adalah orang terpencil bagi diriku sendiri. Pada saat
lidahku berkata, maka telingaku pun berusaha mendengarnya sebagai bunyi aneh.
Terkadang diriku berfikir dan menyaksikan setiap misteri yang tersembunyi dalam
diriku, diriku tertawa dan menangis. Diriku adalah pemberani dan penakut.
Pemikiranku terasa asing bagi ragaku, pada saat diriku berkaca di depan cermin,
diriku pun melihat pada wajahku sesuatu yang terlihat oleh jiwak. Diriku
menjumpai sesuatut yang tak teracak oleh batinku dengan menari-nari di mataku.
Anak-anak mengikutiku kemudian berteriak-teriak, pada saat
diriku menapakkan kaki dengan mata terbuka lebar di tengah keramaian kota ''Ini
orang yang buta itu , ayo kita beri orang itu tongkat biar dia bisa mencari
jalan.
Pada saat diriku berlari dari mereka diriku bertemu dengan
sekelompok gadis-gadis. Mereka memegang ujung bajuku dan berkata "Kalian
tahu orang ini tuli bagaikan sebuah batu. Ayo kita isi telingamya denga
nyanyian penuh cinta.
Pada saat diriku pun jauh, diriku berjumpa denga org tua yang
dengan jari gemetar menunjuk kearahku, "Dirinya adalah olang gila,ia telah
kehilangan jiwanya karena jin dan hantu.
Diriku adalah orang asing yang hidup di dunia ini. diriku
mengembara keseluruh alam semesta, namun diriku tidak mendapati sebuah
tempatpun untuk beristirahat dan berhenti. Diriku tidak pernah merasa kenal
kepada siapa pun untuk yang telah ku jumpai,tak ada seorang pun yang bersedia
mendengarkan suara hatiku.
Diriku membuka mata yang tak pernah tidur ini pada saat
menjelang fajar. Ketika itu diriku menjumpai diriku telah terkurung di sebuah
gua nan gelap gulita yang setiap dindingnya dipenuhi oleh rayap
berserakan.........
Bersambung…..
0 komentar:
Posting Komentar