Dalil boleh mendirikan bangunan makam.
Dalil boleh mendirikan bangunan makam.
Dalam kitab Asna al-Mathalib bab
washiyat disebutkan:
)وَتَصِحُّ
) مِنْ مُسْلِمٍ وَكَافِرٍ ( بِعِمَارَةِ الْمَسَاجِدِ ) لِمَا فِيهَا مِنْ
إقَامَةِ الشَّعَائِرِ ( وَقُبُورِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْعُلَمَاءِ وَالصَّالِحِينَ
) لِمَا فِيهَا مِنْ إحْيَاءِ الزِّيَارَةِ وَالتَّبَرُّكِ بِهَا . قَالَ صَاحِبُ
الذَّخَائِر : وَلَعَلَّ الْمُرَادَ أَنْ يُبْنَى عَلَى قُبُورِهِمْ الْقِبَابُ
وَالْقَنَاطِرُ كَمَا يُفْعَلُ فِي الْمَشَاهِدِ إذَا كَانَ فِي الدَّفْنِ
فِي مَوَاضِعَ مَمْلُوكَةٍ لَهُمْ أَوْ لِمَنْ دَفَنَهُمْ فِيهَا لاَ بِنَاءُ
الْقُبُورِ نَفْسِهَا لِلنَّهْيِ عَنْهُ وَلاَ فِعْلُهُ فِي الْمَقَابِرِ
الْمُسَبَّلَةِ فَإِنَّ فِيهِ تَضْيِيقًا عَلَى الْمُسْلِمِينَ .
“Sah wasiyat membangun masjid
baik dari orang muslim atau kafir karena termasuk dari bagian untuk menjunjung
syiar-syiar Islam. Termasuk juga makam para nabi, wali dan orang-orang shalih
karena termasuk menghidupkan ziarah dan tabarruk di kuburan tersebut. Pengarang
kitab Dzakha’ir berkomentar: ‘Mungkin maksudnya boleh membangun kubah, bangunan
tinggi seperti yang dilakukan di tempat-tempat terhormat dan bersejarah itu baik
adalah jika mayit dikuburkan di tanah milik pribadi dan bukan kuburan musabbal.
Sebab, hal tersebut dapat menjadikan sempit bagi muslim yang akan dimakamkan di
situ.”
0 komentar:
Posting Komentar