Tanda Huruf, dan pembahagian Fiil
Tanda Huruf, dan
pembahagian Fiil
سوَاهُمَا الْحَرْفُ كَهَلْ وَفِي وَلَمْ # فِعْلٌ مُضَارِعٌ يَلِي لَمْ كَيَشمْ
وَمَاضِيَ
الأَفْعَالِ بِالتَّا مِنْ وَسِمْ # بِالنُّوْنِ
فِعْلَ الأَمْرِ إِنْ أَمْرٌ فُهِمْ
وَالأَمْرُ
إِنْ لَمْ يَكُ لِلنّوْنِ مَحَلْ # فِيْهِ
هُوَ اسْمٌ نَحْوُ صَهْ وَحَيَّهَلْ
Artinya
:
-
Selain keduanya (ciri kalimat Isim dan fiil) adalah huruf. Seperti
lafaz Hal, fi dan Lam. Ciri fiil Mudhari’ adalah dapat mengiringi Lam, seperti
lafaz Lam Yasyam.
-
Dan untuk fiil madhi, bedakanlah olehmu! Dengan tanda Ta’. Dan
namakanlah! Fiil Amar dengan tanda Nun Tauqid (sebagai cirinya) apabila kalimat
itu dipahami sebagai kata perintah.
-
Kata perintah jika tidak dapat menerima tempat untuk Nun Taukid, maka
kata perintah tersebut dikategorikan Isim, seperti Shah dan Hayya.
Penjelasan :
Dalam bait sebelumnya, kita telah membahas ulasan Imam Ibnu
Malik ra. tentang tanda-tanda Isim dan Fiil. Sekarang, kita akan masuk pada dua
pembahasan yang menyempurnakan pembahasan-pembahasan sebelumnya. Pertama, tentang
huruf dan tandanya. Kedua, pembahagian fiil.
-
Huruf dan tandanya.
Pada potongan bait pertama diatas (dalam istilah ilmu ‘arud
namanya : as-Syatru al-Awal, الشطر
الأول ), yang berbunyi : سوَاهُمَا
الْحَرْفُ كَهَلْ وَفِي وَلَمْ, Imam Ibnu Malik
menjelaskan dengan singkat bahwa huruf itu adalah yang selain Isim dan Fiil. Didalam
beberapa kitab, juga ada yang
menjelaskan bahwa tanda huru itu adalah tidak ada tanda. Artinya, kalimat yang
tidak mempunyai tanda yang khusus seperti Isim dan Huruf. Seperti kalimat هل، في،
dan لم.
Huruf, dalam pembahagiannya terbagi kepada dua. Pertama yang
tidak terkhusus dan kedua yang terkhusus. Huruf yang tidak terkhusus seperti
huruf istifham هل.
Dalam pemakaiannya, هل
bisa masuk ke mana saja, baik kalimat setelahnya isim, seperti : هل زيد قائم؟ ataupun fiil, seperti : هل قام زيد؟ . sedangkan huruf
yang terkhusus juga terbagi kepada dua pembahagian. Pertama yang terkhusus
dengan isim, seperti : huruf Jar yang hanya masuk pada kalimat Isim, seperti : بزيد
atau huruf Jazim yang hanya masuk pada kalimat Fiil, seperti : لم يقم.
-
Pembahagian Fiil.
Sejatinya pembahasan ini masih terkait erat dengan
pembahasan yang sebelumnya, yaitu pembahasan defenisi Fiil dan tanda-tanda
Fiil. Namun, dalam penjelasannya, Imam Ibnu Malik memisahkann pembahasan ini
dalam bait yang terpisah.
Fiil terbagi kepada tiga pembahagian :
Pertama Fiil Madhi, seperti : فعل. Tandanya adalah
menerima Ta yang berposisi sebagai Fail, dan Ta ta’nis yang sukun.
Kedua Fiil Mudhari’, seperti : يفعل. Tandanya : sah masuk
huruf لم.
Contoh : لم يشم
atau لم يضرب.
Ketiga Fiil Amr, seperti :قم. Tandanya : menerima
Nun taukid dan menunjukkan makna perintah.
Namun jika kalimat tersebut menunjukkan makna perintah dan
tidak menerima Nun taukid, maka itu bukanlah Fill Amr, tapi Isim Fiil Amr.
Seperti : صه
dan حيهل.
Wallahu’alam…..
0 komentar:
Posting Komentar