Teroeskan membina TARBIJAH ISLAMIJAH ini sesoeai dengan peladjaran jangkoe berikan ____Syech Soelaiman Arrasoeli

Sabtu, 02 April 2016

Lawaqiul Anwar fi Thabaqatil Akhyar


[ kitab Lawaqi’ul Anwar fi Thabaqathi akhyar karya Syekh Abdul Wahab as-Sya’rawi ]

Dalam dunia Surau (Pesantren) banyak sekali kita temukan berbagai kitab yang menjelaskan adab atau kisah-kisah para ulama sufi. Seperti kitab Bidayatul Hidayah dan Minhajul Abidin karya Abu Hamid al-Ghazali, al-Hikam karya Ibnu Athaillah dan lain-lain. Semua itu, kita pelajari secara mendalam hingga akhirnya berujung pada pegamalan isi kitab tersebut. Dari fenomena ini, dapat kita rasakan bagaimana pengaruhdan pentingnya ajaran tasawuf bagi kalangan anak Siak (santri).

Pada kali ini, penulis akan memaparkan sedikit pengantar tentang kitab yang tak kalah pentingnya, selain beberapa kitab Tasawuf diatas, yaitu kitab yang disusun oleh Syekh Abdul Wahab as-Syarawi, seorang tokoh Shufi yang sangat produktif dalam menulis. Nama kitab tersebut adalah Lawaqiu’l Anwar fi Thabaqathi Akhyar.

Lawaqiu’l Anwar merupakan salah satu dari puluhan kitab yang ditulis oleh Syekh Abdul Wahab as-Syarawi. Singkatnya, kitab ini menjelaskan kisah-kisah, adab-adab atau hal-hal yang berhubungan dengan para  Shufi dari zaman Sahabat hingga zaman 9 atau separuh 10 Hijriah.

Dalam Muqaddimahnya, Syekh Abdul Wahab menjelaskan bahwa kitab ini disusun karna hanya satu hal, yaitu supaya orang-orang mengerti  dengan hal-hal yang berhubungan dengan tasawuf, seperti maqam, keadaan, dan lain-lain. kitab Lawaqiul Anwar ini ditulis dengan menggunakan motode Muhaddis. Apabila ditemukan riwayat yag pasti, maka Syekh Abdul Wahab menulisnya dengan menggunakan lafaf Jazam, tapi jika tidak, beliau cukupi dengan lafaz Tamrid, seperti Qiila dan Hukiya.

Dari paparan singkatnya pada pengantar kitab, ada beberapa pernyataan Syekh Abdul Wahab yang sangat menarik.

Antaranya adalah

إعلم يا أخي أن كل من طالع فى هذا الكتاب على وجه الاعتقاد وسمع ما فيه فكأنه عاصر جميع الأولياء المذكورين فيه و سمع كلامهم

“ Ketahuilah, wahai Saudaraku bahwa sesungguhnya setiap orang yang menelaah kitab ini atas dasar keyakinan dan mereka mendengarkan isinya, seolah-olah mereka semasa dengan para Awliya yang disebutkan dalam kitab ini dan mendengar pembicaraan mereka…..”

Dengan ungkapan tersebut, Syekh Abdul Wahab ingin menjelaskan bahwa dalam mencintai para wali Allah, maka tidak mesti semasa dengan mereka sebagaimana dalam mencintai Rasulullah Saw  juga tidak harus semasa dengan beliau.

Semoga dengan kitab ini, kita lebih bisa memahami para ulama Shufi dan bisa menambah kecintaan kita pada mereka hingga kita mengikuti jalan yang mereka tempuh.

@ Surau Buya Amran. 03-04-2016.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Search

Definition List